Katamu kau bukanlah pisau.
Tapi nyatanya kau menusukku.
katamu kau bukanlah jeruji besi.
Tapi nyatanya kau mengurungku.
Katamu kau bukanlah politisi.
Tapi nyatanya, kau mendoktrinku.
Balik..
Terus saja kau balik.
Putar..
Selalu saja kau putar.
Jelas jelas iya.
Namun selalu kau katakan tidak.
Jelas jelas kau sadar.
Tapi mengapa kau selalu bersikap seolah kau tak pernah melakukannya?
(Diary 18 Desember 2012, Astrid Khairina. S)
0 komentar