The Perfect House Movie (Indonesian FILM, not HOLLYWOOD)

By Astrid Khairina S - Desember 05, 2011

Pertama kali gue denger kata" The Perfect House" yang timbul di benak gue adalah"ini film Hollywood". Tapi ternyata fikiran gue amat sangat salah , karena film ini film INDONESIA, dan hal ini juga yang bikin gue penasaran dan tertarik untuk sekedar liat review2nya, bahkan lebih tertarik untuk nonton lagi setelah gue liat sendiri Thrillernya.Film ini juga tayang di Puchon Internasional Fantastic Film festival dan
mendapat apresiasi yang cukup baik.

Julie (Cathy Sharon) menerima tawaran Madam Rita(Bella Esperance) untuk mengajar dan menjadi guru privat cucunya,Januar (Endy Arfian) karena guru privat sebelumnya telah kabur dan melarikan diri. Julie pun mengiyakan tawaran itu di karenakan merasa empati dengan Januar yang mengetahui jika orang tua Januar telah tewas dan hal itu yang membuat mental Januar sedikit berbeda dengan anak2 lainnya.






Hari demi hari Julie jalani, seiring di temukannya berbagai macam keanehan di rumah yang memang di setting oleh sutradara Affandi Abdul Rachman seseram  mungkin. Madam Rita selalu mengekang dan melarang januar bermain keluar, ia selalu mengunci pintu jika hendak pergi.Di rumah sebesar itu , selain Januar, ia hanya tinggal dengan  seorang tukang kebunnya Yadi (Mike Lucock).Setelah mengetahui dan merasa jika dirinya "terancam" di rumah itu , Julie pun berusaha mencari cara agar bisa keluar. ia pun berniat menyelamatkan Januar yang juga sebenarnya"terancam" di rumah itu.

Mungkin jika di simak dari review atau Thrillernya , ide cerita film ini hampir mirip dengan jalan cerita"Rumah Dara" ,meski memang pada dasarnya filmnya sangat berbeda."Rumah Dara" lebih di sudutkan pada peristiwa pembantaian atau banyak mengeluarkan "darah" sedangkan The Perfect House tidak ! Film ini lebih mengajak kita untuk masuk ke dalam alur untuk menebak nebak teka- teki yang terjadi.

Yang gue salut dari film ini adalah film ini bukan seperti film film lokal lainnya, terutama di (horor) yang biasa menanyangkan adegan yg monoton dengan banyak unsur pornografinya(tp tidak semua film loooh),mungkin ini yang membuat saya bangga karena selama ini pastinya masyarakat lokal selalu menantikan sebuah film yang mampu di sandingkan dengan film film papan atas , atau garapan luar negeri. Dan ternyata dengan film ini saya rasa mampu memberi motivasi bagi sutradara film lainnya agar mampu membuat film yang tidak menjual adegan pornografi.

Berikut yg penasaran traillernya :)
                                        

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar